SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG
Disusun oleh :
Kelompok 1 : Ahmad Dani Dhiya Ulhaq
Anisa Febrianti
Pendi Rohmatul Aziz
Salam
Tri Nur Hasanah
Kelas : X Rekayasa Perangkat Lunak
SMKN 1 BANJAR
Jl.Dr. Husein Kartasasmita , Kota Banjar 4631. Tlp. (0265)741722
KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan . Tak lupa kami ucapkan
juga kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi kepada kami
dengan memberikan sumbangsihnya baik berupa materi , pikiran , ataupun tenaga.
Disusunya
makalah ini , semoga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca . Serta semoga bisa memberikan manfaat bagi para pembaca terlebih
kepada kami semua yang telah menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin dan
sebaik-baiknya.
Kami
sadari , Dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak kekurangan yang perlu
utnuk diperbaiki , masih banyak kesalahan yang perlu di benarkan , itu semua
karena kekurangan dan keterbatasan kami semua . Oleh karena itu kami harapkan
kritik dan saran dari para pembaca agar kami bisa memperbaikinya lebih baik
lagi.
Akhir
kata, sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua para pembaca dan terutama kepada kami
Banjar
, 20 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................
i
Daftar Isi................................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
A. Latar
Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 1
D. Manfaat........................................................................................................................ 1
BAB II
SEJARAH KERAJAAN TULANG
BAWANG................................................................ 2
A. Letak............................................................................................................................ 2
B. Bidang
Politik.............................................................................................................. 3
C. Bidang
Sosial............................................................................................................... 3
D. Bidang
Ekonomi.......................................................................................................... 3
E. Bidang
Budaya............................................................................................................ 3
F. Keruntuhan................................................................................................................... 4
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan................................................................................................................... 5
B. Saran............................................................................................................................. 5
C. Kritik............................................................................................................................ 5
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat iini sangatlah pesat. Hal ini sudah barang
tentu akan berpengaruh terhadap dunia pendidikan , salah satunya terhadap
sejarah-sejarah indonesia.
Saat
ini dengan telah majunya Teknologi banyak para rekan yang sedikit demi sedikit
melupakan sejarah secara tidak langsung. Karena saat ini sudah memasuki dunia
modern yang penuh menatap dunia dimasa depan.
Oleh
karena itu, makalah ini bertujuan agar para rekan dapat mengingat dan tidak
melupakan sejarah , karena sejarah merupakan ilmu yang sangat penting , karena
dengan sejarah kita menghargai dan menghormati kejadian-kejadian dan
peninggalan-peninggalan yang dulu pernah terjadi. Karena apabila kita sampai
melupakan sejarah bahkan sampai melupakan sejarah negri sendiri . Kita akan
merasa malu karena banyak para turis atau warga negara asing menggali sejarah
Indonesia , sementara kita warga asli indonesia sampai tidak mengetahui sejarah
negri sendiiri
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebearapa
dalam para pembaca tentang Kerajaan Tulang Bawang.
1. Dimanakah
Letak Kerajaan tersebut ?
2. Bagaimana
keadaan Bidang Ekonomi , sosial , budaya , dan politik kerajaan tulang bawang ?
3. Bagaimana
proses terjadinya keruntuhan kerajaan tersebut ?
C.
Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini agar para pembaca
lebih mendalami tentang sejarah kerajaan-kerajaan indonesia , khususnya
kerajaan Tulang Bawang. Sepreti :
1. Mengetahui
secara tepat dimana letak Kerajaan tersebut
2. Mengerti,memahami,dan
mengetahui bagaimana keadaan kerajaan Tulang Bawang dalam bidang
ekonomi,sosial,budaya,dan politik
3. Serta
mengetahui bagaimana keruntuhan kerajaan tersebut.
D.
Manfaat
Manfaat dari diadakanya makalah ini
adalah :
1. Bermanfaat
memberikan wawasan dan cakrawala bagi para pembaca.
2. Memberikan
kontribusi terhadap dunia pendidikan dalam upaya mengkuatkan nilai-nilai
sejarah dalam diri pelajar
3. Bermanfaat
terutama bagi penulis karena telah menambah wawasan tentang sejarah kerajaan
Tulang Bawang , serta belajar dalam pembuatan makalah / karya tulis ilmiah.
BAB II
SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG
Keberadaan nama Kerajaan Tulang Bawang (To-La
P’o-Hwang) sempat di kenal di tanah air. Meski tidak secara terperinci
menjelaskan, dari sejumlah riwayat sejarah maupun catatan penziarah asal
daratan Cina, mengungkap akan keberadaan daerah kerajaan ini.
Prasasti (batu bertulis) Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya (Che-Li P'o Chie) telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut.
Prasasti (batu bertulis) Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya (Che-Li P'o Chie) telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut.
Sejarah Indonesia dan keyakinan masyarakat Lampung
menyatakan pada suatu masa ada sebuah kerajaan besar di Lampung. Kerajaan itu
sudah terlanjur menjadi identitas Provinsi Lampung dalam konteks Indonesia
modern. Pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya mengemuka adalah bagaimana asal
mula Kerajaan Tulang Bawang, di mana pusat kerajaannya, siapa raja yang
memerintah dan siapa pula pewaris tahtanya hingga sekarang.
A. Letak
B.
Kehidupan Politik
Menurut tuturan
rakyat, Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4 masehi atau tahun 623
masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou Jadi. Diperkirakan, raja
ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya, Mulonou Jadi berarti
Asal Jadi. Mulonou= Asal/Mulanya dan Jadi= Jadi. Raja Mulonou Jadi pada masa
kemudiannya oleh masyarakat juga di kenal dengan nama Mulonou Aji dan Mulonou Haji.
Setelah
memerintah kerajaan, berturut-turut Raja Mulonou Jadi digantikan oleh putra
mahkota bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang, Cacat Guci,
Cacat Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi kerajaan ini di
pimpin Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu Gayaw.
Runjung
(Minak Tabu Gayaw) memiliki 3 putra mahkota, masing-masing bernama Tuan Rio
Mangku Bumi, Tuan Rio Tengah dan Tuan Rio Sanak. Tuan Rio Mangku Bumi pewaris
tahta kerajaan di Pedukuhan Pagardewa, dengan hulubalang Cekay di Langek dan
Tebesu Rawang. Sedangkan Tuan Rio Tengah mempertahankan wilayah Rantaou Tijang
(Menggala) dan Tuan Rio Sanak mempertahankan wilayah daerah Panaragan dengan panglimanya
Gemol (Minak Indah).
C.
Kehidupan Sosial
Berdasarkan catatan
dari I Tsing, seorang penziarah asal daratan Cina menyebutkan, dalam lawatannya
ia pernah mampir ke sebuah daerah di Tanah Chrise. Di mana di tempat itu, walau
kehidupan sehari-hari penduduknya masih bersipat tradisional, tapi sudah bisa
membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai besi. Warganya
ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon Aren.
Kebudayaan Tulang
Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena
dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji,
di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan, yang jelas bagian dari
Kepaksian Skala Brak Cenggiring dan merupakan keturunan dari Putri Si Buai
Bulan yang melakukan migrasi ke daerah Tulang Bawang bersama dua marga lainnya,
yakni Buai Umpu dan Buai Aji.
Dengan demikian, adat
budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat dikatakan lanjutan dari tradisi
peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan tradisi dan kebudayaan lokal,
yang dimungkinkan sekali telah ada di masa sebelumnya atau sebelum mendapatkan
pengaruh dari Kepaksian Skala Brak.
Kebudayaan Tulang
Bawang yang merupakan penyimbang punggawa dari Kepaksian Skala Brak adalah satu
kesatuan dari budaya-budaya dan etnis Lampung yang lainnya, seperti Keratuan
Semaka, Keratuan Melinting, Keratuan Darah Putih, Keratuan Komering, Sungkai
Bunga Mayang, Pubian Telu Suku, Buai Lima Way Kanan, Abung Siwo Mego dan
Cikoneng Pak Pekon.
D.
Kehidupan Ekonomi
Ketika ditemukan oleh
I-Tsing pada abad ke-4, kehidupan masyarakat Tulang Bawang masih tradisional.
Meski demikian, mereka sudah pandai membuat kerajinan tangan dari logam besi
dan membuat gula aren. Dalam perkembangan selanjutnya, kehidupan masyarakat
Tulang Bawang juga masih ditandai dengan kegiatan ekonomi yang terus bergeliat.
Pada abad ke-15, daerah Tulang Bawang dikenal sebagai salah satu pusat
perdagangan di Nusantara. Pada saat itu, komoditi lada hitam merupakan produk
pertanian yang sangat diunggulkan. Deskripsi tentang kehidupan sosial-budaya masyarakat
Tulang Bawang lainnya masih dalam proses pengumpulan data.
Warga Tulangbawang
sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai
besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon
Aren.
E.
Bidang Budaya
Ketika syiar ajaran
agama Hindu sudah masuk ke daerah Selapon, maka mereka yang berdiam di Selapon
ini mendapat gelaran Cela Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi di
kenal sebutan Syailendra atau Syailendro yang berarti bertahta raja.
F.
Keruntuhan
Meningkatnya
kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke 7 masehi, di sebut dalam sebuah
inskripsi batu tumpul Kedukan Bukit dari kaki Bukit Seguntang, di sebelah barat
daya Kota Palembang mengatakan bahwa pada tahun 683, Kerajaan Sriwijaya telah
berkuasa, baik di laut maupun di darat. Dalam tahun tersebut berarti kerajaan
ini sudah mulai meningkatkan kekuasaannya.
Pada
tahun 686, negara tersebut telah mengirimkan para ekspedisinya untuk
menaklukkan daerah-daerah lain di Pulau Sumatera dan Jawa. Oleh karenanya,
diperkirakan sejak masa itu Kerajaan Tulang Bawang sudah dikuasai oleh Kerajaan
Sriwijaya, atau daerah ini tidak berperan lagi di pantai timur Lampung.
Seiring
dengan makin berkembangnya Kerajaan Che-Li P'o Chie (Sriwijaya), nama dan
kebesaran Kerajaan Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya,
dengan bertambah pesatnya kejayaan Sriwijaya yang di sebut-sebut pula sebagai
kerajaan maritim dengan wilayahnya yang luas, sulit sekali untuk mendapatkan
secara terperinci prihal mengenai catatan sejarah perkembangan Kerajaan Tulang
Bawang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kerajaan Tulang Bawang merupakan
kerajaan bercorak hindu yang terletak di daerah Lampung , sumatra selatan antara Menggala dan Pagardewa.
Kerajaan ini berdiri sekitar abad
ke 4 masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou
Aji. digantikan oleh putra mahkota
bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang, Cacat Guci, Cacat
Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi kerajaan ini di pimpin
Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu Gayaw.
Keadaan
masyarakat di Kerajaan Tulang Bawang bisa dibilang sejahtera karena sudah
memiliki keahlian membuat kerajinan dari logam dan membuat gula aren, selain
itu Kerajaan Tulang Bawang juga pernah menjadi pusat perdagangan dengan lada
hitamnya
Kerajaan
ini mengalami keruntuhan karena munculnya kerajaan sriwijaya yang menguasai
daerah tersebut pada abad ke 7
B.
SARAN
C.
KRITIK
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar