• Breaking News

    Recent Posts

    Senin, 16 Mei 2016

    Kerajaan Tertua di Indonesia


    SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG




    Disusun oleh :
    Kelompok 1 :  Ahmad Dani Dhiya Ulhaq
            Anisa Febrianti
                      Pendi Rohmatul Aziz
                                                                                 Salam
               Tri Nur Hasanah
                                                            Kelas          :  X Rekayasa Perangkat Lunak




    SMKN 1 BANJAR
    Jl.Dr. Husein Kartasasmita , Kota Banjar 4631. Tlp. (0265)741722





    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNYA sehingga makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan . Tak lupa kami ucapkan juga kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi kepada kami dengan memberikan sumbangsihnya baik berupa materi , pikiran , ataupun tenaga.
    Disusunya makalah ini , semoga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca . Serta semoga bisa memberikan manfaat bagi para pembaca terlebih kepada kami semua yang telah menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin dan sebaik-baiknya.
    Kami sadari , Dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak kekurangan yang perlu utnuk diperbaiki , masih banyak kesalahan yang perlu di benarkan , itu semua karena kekurangan dan keterbatasan kami semua . Oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami bisa memperbaikinya lebih baik lagi.
    Akhir kata, sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua para pembaca dan terutama kepada kami



                                                                                                    Banjar , 20  Januari 2016


                                                   
                                                                                                                Penyusun







    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar.............................................................................................................          i
    Daftar Isi................................................................................................................................. ii

    BAB I
    PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
    A.    Latar Belakang............................................................................................................. 1
    B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
    C.     Tujuan........................................................................................................................... 1
    D.    Manfaat........................................................................................................................ 1

    BAB II
    SEJARAH KERAJAAN TULANG BAWANG................................................................ 2
    A.    Letak............................................................................................................................ 2
    B.     Bidang Politik.............................................................................................................. 3
    C.     Bidang Sosial............................................................................................................... 3
    D.    Bidang Ekonomi.......................................................................................................... 3
    E.     Bidang Budaya............................................................................................................ 3
    F.      Keruntuhan................................................................................................................... 4

    BAB III
    PENUTUP.............................................................................................................................. 5
    A.    Kesimpulan................................................................................................................... 5
    B.     Saran............................................................................................................................. 5
    C.     Kritik............................................................................................................................ 5
    Daftar Pustaka....................................................................................................................... 6











    BAB I
    PENDAHULUAN
    A.   Latar Belakang

    Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat iini sangatlah pesat. Hal ini sudah barang tentu akan berpengaruh terhadap dunia pendidikan , salah satunya terhadap sejarah-sejarah indonesia.
    Saat ini dengan telah majunya Teknologi banyak para rekan yang sedikit demi sedikit melupakan sejarah secara tidak langsung. Karena saat ini sudah memasuki dunia modern yang penuh menatap dunia dimasa depan.
    Oleh karena itu, makalah ini bertujuan agar para rekan dapat mengingat dan tidak melupakan sejarah , karena sejarah merupakan ilmu yang sangat penting , karena dengan sejarah kita menghargai dan menghormati kejadian-kejadian dan peninggalan-peninggalan yang dulu pernah terjadi. Karena apabila kita sampai melupakan sejarah bahkan sampai melupakan sejarah negri sendiri . Kita akan merasa malu karena banyak para turis atau warga negara asing menggali sejarah Indonesia , sementara kita warga asli indonesia sampai tidak mengetahui sejarah negri sendiiri

    B.   Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebearapa dalam para pembaca tentang Kerajaan Tulang Bawang.
    1.      Dimanakah Letak Kerajaan tersebut ?
    2.      Bagaimana keadaan Bidang Ekonomi , sosial , budaya , dan politik kerajaan tulang bawang ?
    3.      Bagaimana proses terjadinya keruntuhan kerajaan tersebut ?

    C.   Tujuan

    Tujuan dari dibuatnya makalah ini agar para pembaca lebih mendalami tentang sejarah kerajaan-kerajaan indonesia , khususnya kerajaan Tulang Bawang. Sepreti :
    1.      Mengetahui secara tepat dimana letak Kerajaan tersebut
    2.      Mengerti,memahami,dan mengetahui bagaimana keadaan kerajaan Tulang Bawang dalam bidang ekonomi,sosial,budaya,dan politik
    3.      Serta mengetahui bagaimana keruntuhan kerajaan tersebut.

    D.   Manfaat

    Manfaat dari diadakanya makalah ini adalah :
    1.      Bermanfaat memberikan wawasan dan cakrawala bagi para pembaca.
    2.      Memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan dalam upaya mengkuatkan nilai-nilai sejarah dalam diri pelajar
    3.      Bermanfaat terutama bagi penulis karena telah menambah wawasan tentang sejarah kerajaan Tulang Bawang , serta belajar dalam pembuatan makalah / karya tulis ilmiah.

    BAB II
    SEJARAH KERAJAAN  TULANG BAWANG

    Keberadaan nama Kerajaan Tulang Bawang (To-La P’o-Hwang) sempat di kenal di tanah air. Meski tidak secara terperinci menjelaskan, dari sejumlah riwayat sejarah maupun catatan penziarah asal daratan Cina, mengungkap akan keberadaan daerah kerajaan ini.
    Prasasti (batu bertulis) Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya (Che-Li P'o Chie) telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut.
    Sejarah Indonesia dan keyakinan masyarakat Lampung menyatakan pada suatu masa ada sebuah kerajaan besar di Lampung. Kerajaan itu sudah terlanjur menjadi identitas Provinsi Lampung dalam konteks Indonesia modern. Pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya mengemuka adalah bagaimana asal mula Kerajaan Tulang Bawang, di mana pusat kerajaannya, siapa raja yang memerintah dan siapa pula pewaris tahtanya hingga sekarang.

    A.   Letak



    Dalam sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara, Tulang Bawang digambarkan merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, disamping kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara. Meskipun belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang pejiarah Agama Budha yang bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P’o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera). Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat kota Menggala. Lampung barat.




    B.   Kehidupan Politik

    Menurut tuturan rakyat, Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4 masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou Jadi. Diperkirakan, raja ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya, Mulonou Jadi berarti Asal Jadi. Mulonou= Asal/Mulanya dan Jadi= Jadi. Raja Mulonou Jadi pada masa kemudiannya oleh masyarakat juga di kenal dengan nama Mulonou Aji dan Mulonou Haji.
    Setelah memerintah kerajaan, berturut-turut Raja Mulonou Jadi digantikan oleh putra mahkota bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang, Cacat Guci, Cacat Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi kerajaan ini di pimpin Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu Gayaw.
    Runjung (Minak Tabu Gayaw) memiliki 3 putra mahkota, masing-masing bernama Tuan Rio Mangku Bumi, Tuan Rio Tengah dan Tuan Rio Sanak. Tuan Rio Mangku Bumi pewaris tahta kerajaan di Pedukuhan Pagardewa, dengan hulubalang Cekay di Langek dan Tebesu Rawang. Sedangkan Tuan Rio Tengah mempertahankan wilayah Rantaou Tijang (Menggala) dan Tuan Rio Sanak mempertahankan wilayah daerah Panaragan dengan panglimanya Gemol (Minak Indah).

    C.   Kehidupan Sosial

    Berdasarkan catatan dari I Tsing, seorang penziarah asal daratan Cina menyebutkan, dalam lawatannya ia pernah mampir ke sebuah daerah di Tanah Chrise. Di mana di tempat itu, walau kehidupan sehari-hari penduduknya masih bersipat tradisional, tapi sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon Aren.
    Kebudayaan Tulang Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji, di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan, yang jelas bagian dari Kepaksian Skala Brak Cenggiring dan merupakan keturunan dari Putri Si Buai Bulan yang melakukan migrasi ke daerah Tulang Bawang bersama dua marga lainnya, yakni Buai Umpu dan Buai Aji.
    Dengan demikian, adat budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat dikatakan lanjutan dari tradisi peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan tradisi dan kebudayaan lokal, yang dimungkinkan sekali telah ada di masa sebelumnya atau sebelum mendapatkan pengaruh dari Kepaksian Skala Brak.
    Kebudayaan Tulang Bawang yang merupakan penyimbang punggawa dari Kepaksian Skala Brak adalah satu kesatuan dari budaya-budaya dan etnis Lampung yang lainnya, seperti Keratuan Semaka, Keratuan Melinting, Keratuan Darah Putih, Keratuan Komering, Sungkai Bunga Mayang, Pubian Telu Suku, Buai Lima Way Kanan, Abung Siwo Mego dan Cikoneng Pak Pekon.

    D.   Kehidupan Ekonomi

    Ketika ditemukan oleh I-Tsing pada abad ke-4, kehidupan masyarakat Tulang Bawang masih tradisional. Meski demikian, mereka sudah pandai membuat kerajinan tangan dari logam besi dan membuat gula aren. Dalam perkembangan selanjutnya, kehidupan masyarakat Tulang Bawang juga masih ditandai dengan kegiatan ekonomi yang terus bergeliat. Pada abad ke-15, daerah Tulang Bawang dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Pada saat itu, komoditi lada hitam merupakan produk pertanian yang sangat diunggulkan. Deskripsi tentang kehidupan sosial-budaya masyarakat Tulang Bawang lainnya masih dalam proses pengumpulan data.
    Warga Tulangbawang sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon Aren.

    E.   Bidang Budaya
    Ketika syiar ajaran agama Hindu sudah masuk ke daerah Selapon, maka mereka yang berdiam di Selapon ini mendapat gelaran Cela Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi di kenal sebutan Syailendra atau Syailendro yang berarti bertahta raja.


    F.    Keruntuhan

    Meningkatnya kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke 7 masehi, di sebut dalam sebuah inskripsi batu tumpul Kedukan Bukit dari kaki Bukit Seguntang, di sebelah barat daya Kota Palembang mengatakan bahwa pada tahun 683, Kerajaan Sriwijaya telah berkuasa, baik di laut maupun di darat. Dalam tahun tersebut berarti kerajaan ini sudah mulai meningkatkan kekuasaannya.
    Pada tahun 686, negara tersebut telah mengirimkan para ekspedisinya untuk menaklukkan daerah-daerah lain di Pulau Sumatera dan Jawa. Oleh karenanya, diperkirakan sejak masa itu Kerajaan Tulang Bawang sudah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya, atau daerah ini tidak berperan lagi di pantai timur Lampung.
    Seiring dengan makin berkembangnya Kerajaan Che-Li P'o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya, dengan bertambah pesatnya kejayaan Sriwijaya yang di sebut-sebut pula sebagai kerajaan maritim dengan wilayahnya yang luas, sulit sekali untuk mendapatkan secara terperinci prihal mengenai catatan sejarah perkembangan Kerajaan Tulang Bawang.


























    BAB III
    PENUTUP

    A.    KESIMPULAN

    Kerajaan Tulang Bawang merupakan kerajaan bercorak hindu yang terletak di daerah Lampung , sumatra selatan antara Menggala dan Pagardewa. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 4 masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou Aji. digantikan oleh putra mahkota bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang, Cacat Guci, Cacat Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi kerajaan ini di pimpin Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu Gayaw.
    Keadaan masyarakat di Kerajaan Tulang Bawang bisa dibilang sejahtera karena sudah memiliki keahlian membuat kerajinan dari logam dan membuat gula aren, selain itu Kerajaan Tulang Bawang juga pernah menjadi pusat perdagangan dengan lada hitamnya
    Kerajaan ini mengalami keruntuhan karena munculnya kerajaan sriwijaya yang menguasai daerah tersebut pada abad ke 7


    B.     SARAN







    C.    KRITIK













    DAFTAR PUSTAKA







    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel